Mendahului Kembalian Santri, Keluarga Besar Nurul Jadid Gelar Halal Bihalal
nuruljadid.net – Pasca libur Ramadan 1444 H selama hampir satu bulan (25 hari) sampai bulan syawal, Pondok Pesantren Nurul Jadid mengawali kegiatan kepesantrenan dengan Halal Bihalal bersama ratusan pengurus baik dari unsur keluarga pengasuh, pimpinan sampai dengan pegawai pada Senin pagi (01/05/2023) di auditorium I pesantren.
Momentum bulan syawal merupakan waktu bagi umat muslim di dunia untuk saling meminta maaf. Idul Fitri juga saat kita semua kembali fitri. Mengawali bulan Mei sehari sebelum santri balik ke pesantren, ratusan pengabdi Pondok Pesantren Nurul Jadid mengikuti acara Halal Bi Halal sebagai kegiatn rutin tahunan.
Dari sekitar seribu lebih Pegawai Nurul Jadid (PNJ) dari data di Pedatren, yang hadir hanya 69% yakni sekitar 697 orang putra-putri. Ini merupakan kegiatan Halal Bihalal kali kedua pasca pandemi Covid-19. Hal ini juga sebagai upaya untuk mempersiapkan pegawai Nurul Jadid menyambut kedatangan santri pasca libur Ramadan.
KH. Abdul Hamid Wahid selaku kepala pesantren dalam sambutannya menyampaikan kepada seluruh hadirin “Taqobballallahu minna waminkum taqobbal ya karim, minal ‘aidzin wal faizin mohon maaf lahir dan batin” dawuhnya.
Sejumlah pesan Kiai Hamid dalam kapasitas sebagai pimpinan pesantren menyampaikan pentingnya kita sebagai pengabdi sekaligus pengurus untuk fokus pada tujuan yang telah ditetapkan oleh pesantren.
“dalam melangkah kita harus fokus dengan tujuan yang telah direncanakan jangka pendek melalui AKUP yaitu Arah Kebijakan Umum Pesantre, perencanaan 5 tahunan dalam bentuk rencana strategis (Renstra) dan perencanaan jangka panjang 20 tahunan melalui PIP, Perencanaan Induk Pesantren,” imbuh kiai Hamid
Selepas sambutan, pengasuh KH. Moh. Zuhri Zaini menyampaikan tausyiah sebagai salah satu rangkaian acara untuk memberikan siraman rohani kepada seluruh pengabdi dan pengurus di lingkungan pesantren.
Kiai Zuhri berharap tidak hanya sampai disini saja jalinan silaturrahmi ini dan beliau juga berharap acara halal bihalal ini membawa keberkahan dalam melakukan perbaikan di Pondok Pesantren Nurul Jadid.
“Perbaikan yang harus dilakukan di pondok harus mengacu pada visi-misi Pesantren” tutur Kiai Zuhri.
“Pesantren sebetulnya melanjutkan para pendahulu-pendahulu termasuk melanjutkan perjuangan Nabi Muhammad SAW,” imbuh pengasuh.
Halal bihalal ini juga diisi dengan pembacaan tahlil yang dipimpin oleh KH. Zainul Mu’ien Husni dan ditutup dengan doa bersama dipimpin oleh KH. Najiburrahman Wahid. Usai doa, peserta meninggalkan ruangan setelah pimpinan dan keluarga Nurul Jadid terlebih dahulu beranjak meninggalkan lokasi acara.
(Humas Infokom)