Pos

Sebelum Wisuda, Ma’had Aly Nurul Jadid Uji Mahasantri Lewat Demonstrasi Kitab Kuning

nuruljadid.net – Sebelum digelarnya wisuda ke-8 Mahad Aly Nurul Jadid menyelenggarakan demonstrasi Kitab Kuning sebagai evaluasi untuk peningkatan pembelajaran yang ada. Kegiatan demonstrasi ini bertempat di Aula 2 Pondok Pesantren Nurul Jadid  Sabtu (26/03) malam lalu.

Pada acara tersebut perwakilan tim nubdatul bayan Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan Madura ustaz Nur Kholis. Beliau menyampaikan permohonan maaf karena datang terlambat dari waktu yang telah ditetapkan.

“Meski kedatangan kami tidak sesuai jadwal yang seharusnya tiba siang hari untuk menguji para calon wisudawan dan wisudawati namun dikarenakan kendala teknis, maka kami mohon maaf harus terlambat sehingga tidak sempat menguji langsung dan akhirnya diwakilkan oleh para musyrif internal Mahad Aly Nurul Jadid sendiri, tapi insyaallah meski tidak sempurna namun saya yakin sudah mendekati sempurna,” terang ustaz Nur Kholis.

(Ustaz Nur Kholis salah satu tim nubdatul bayan Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan memberikan sambutan pada acara demonstrasi kitab kuning Ma’had Aly Nurul Jadid)

Dalam sambutannya ustaz Nur Kholis juga menyampaikan pentingnya belajar dan menguasai kitab kuning dewasa ini. “Akhir-akhir ini banyak para ulama yang wafat, tanda ilmu sudah mulai ditarik oleh Allah, sehingga kita tidak boleh larut dalam kesedihan melainkan semakin semangat memacu diri untuk belajar menggali ilmu lebih banyak demi kelestarian warisan ilmu ulama terdahulu,” pungkas beliau.

Hadir pada kegiatan tersebut KH. Muhammad Makki Maimun Wafi, Mudir Mahad Aly Nurul Jadid Kiai Muhammad Al-Fayyadl, pemangku wilayah Al-Latifiah Ny. Hj. Latifah Wafi dan seluruh musyrif dan musyrifah Mahad Aly Nurul Jadid.

Wisudawan atau wisudawati dinyatakan lulus setelah selesai tes kelayakan di setiap marhalahnya masing-masing.

(Tim penguji demonstrasi kitab kuning calon wisudawan dan wisudawati Ma’had Aly Nurul Jadid tengah memandu jalannya demonstrasi)

Program Tamhidiyah adalah pendidikan tahap dasar yang menitikberatkan kelancaran membaca kitab kuning dalam kurun waktu 8 bulan. Fokus pembelajarannya dengan metode cepat baca kitab dan 4 bulan berikutnya praktik membaca kitab Fathul Qorib.

Untuk program Idadiyah yang merupakan pendidikan tahap pengembangan dalam memahami kitab kuning dan fan ilmu lainnya,. Program ini ditempuh selama jangka waktu 8 bulan. 6 bulan memahami kitab Fathul Mu’in dan 2 bulan memahami kitab ilmu Faroid beserta praktiknya.

Sedangkan program takhossus Mahad Aly adalah program marhalah ula yang setara dengan S1. Dalam ruang lingkup ini, mahasantri diharuskan menyelesaikan beberapa fan ilmu mulai dari ilmu Mantiq, Balaghah, Kaidah Fiqh dan Ushul Fiqh yang ditempuh selama 3 tahun.

(Peserta calon wisudawati sedang diuji pada sesi demonstrasi kitab kuning oleh tim penguji dari Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-bata Pamekasan Madura)

Sebagai wujud praktik atas pelajaran yang telah diajarkan, maka dilaksanakanlah bakti mahasantri yang dilanjutkan pengabdian praktik kerja masyarakat dan diakhiri penulisan tugas akhir baik dengan format Bahtsul Ilmi, Syarhul Mutun, Ta’liqul Kutub, Ta’liful Adhimah, dan Terjemah Pegon.

Demonstrasi kitab kuning sebagai wujud evaluasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Untuk teknisnya, kelompok program Tamhidiyah diberi waktu 7 menit, program I’dadiyah 12 menit, dan Mahad Aly Marhalah Ula 10 menit.

Masing-masing perwakilan kelompok diminta membaca kitab kuning dan menjelaskan kaidah nahwu -shorrof berikut dengan dalilnya serta wajib menjawab pertanyaan secara ilmiah dari tim penguji di depan pimpinan Ma’had Aly Nurul Jadid serta seluruh wali mahasantri.

Di samping demonstrasi, kegiatan tersebut juga merupakan peresmian pelepasan guru tugas Mahad Aly Nurul Jadid.

 

(Humas Infokom)

LTK Al-Wafiyah Zaid bin Tsabit Putri Nurul Jadid Gelar Demonstrasi Kitab Kuning

nuruljadid.net – Lembaga Takhassus Kitab (LTK) Al-Wafiyah kemarin malam menggelar acara i’lan (demonstrasi) kitab kuning untuk semua anggotanya di Musholla putri wilayah Zaid bin Tsabit (K) Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Kamis (24/3/2022).

Giat yang menampilkan muhafadzah kitab Nadom Imriti dan Nadom Maqshud ini disaksikan langsung oleh seluruh santri putri wilayah Zaid bin Tsabit serta diuji langsung oleh pemangku wilayah dan segenap asatidz.

(Peserta LTK Al-Wafiyah nampak sedang demonstrasi kitab kuning di hadapan pemangku dan para asatiz serta seluruh santri wilayah Zaid Bin Tsabit (K) putri)

Dalam sambutannya, Direktur Lembaga Takhassus Kitab Al-Wafiyah, ustadz Zainul Arifin Adam menyampaikan tujuan utama dari gelaran ini yaitu untuk meningkatkan semangat belajar kitab kuning.

“Harapannya dengan kegiatan seperti ini akan memberikan dampak positif bagi anggota lembaga sendiri agar lebih meningkatkan semangat belajar kitab kuning, sedangkan bagi santri yang lain, sebagai motivasi untuk ikut senang dan terpicu  mendalami kitab kuning,” tuturnya.

Selain itu, acara ini juga sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah dan apresiasi kepada santri yang telah belajar dan mengaji kitab kuning.

“Ini harus kita rayakan, kita harus membuat santri bangga dengan apa yang mereka jalani selama ini, mereka harus diyakinkan bahwa belajar dan mengaji khususnya kitab kuning adalah sesuatu yang wajib diapresiasi,” imbuhnya.

(Peserta LTK Al-Wafiyah nampak sedang demonstrasi kitab kuning di hadapan pemangku dan para asatiz serta seluruh santri wilayah Zaid Bin Tsabit (K) putri)

Lebih lanjut, Direktur lembaga takhassus kitab menjelaskan bahwa kegiatan demonstrasi ini semacam ujian terbuka sekaligus bentuk laporan pertanggung jawaban pengurus kepada pemangku dan pengurus wilayah lainnya. Harapannya dapat dijadikan wahana evaluasi untuk terus melakukan perbaikan dan peningkatan layanan pendidikan dan pemebelajaran kepada para santri.

Sebagai catatan, Lembaga Takhassus Kitab (LTK) Al-Wafiyah adalah salah satu dari tiga lembaga non-formal wilayah Zaid bin Tsabit Putri yang melakukan pembinaan santri secara klasikal, yaitu Lembaga Tahfidzul Quran, Lembaga Takhassus Dini dan Lembaga Takhassus Kitab.

(Peserta LTK Al-Wafiyah nampak sedang demonstrasi kitab kuning di hadapan pemangku dan para asatiz serta seluruh santri wilayah Zaid Bin Tsabit (K) putri)

Lembaga Takhassus Kitab, secara khusus membina santri dalam pengembangan keilmuan di bidang kitab kuning dan bahasa arab. Sehingga mereka memiliki kompetensi lebih di bidang kitab kuning sebagai warisan dan budaya pesantren dalam melestarikan kitab turats.

Untuk menjadi anggota lembaga yang awal mula bernama kelas pasca amtsilati ini, santri harus lulus seleksi dalam penerimaan anggota baru. “Ya untuk bisa bergabung menjadi anggota di Lembaga Takhassus Kitab, santri harus lulus seleksi,” terang ustadz Zain.

 

 

(Humas Infokom)