Pos

Menkes RI Ajak Masyarakat Berantas DBD Pada Acara “GERMAS” Hari Kesehatan Nasional ke-59 di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton

nuruljadid.net – Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU menyampaikan sambutannya dalam acara Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 di Pondok Pesantren Nurul Jadid lewat tayangan video tapping (29/11/2023).

Dalam sambutannya, Menteri Kesehatan Ir. Budi G. Sadikin menyampaikan bahwa setengah populasi dunia beresiko tertular virus dengue. “Setengah populasi dunia atau sekitar 3.9 miliar orang dari 128 negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin beresiko tertular virus dengue melalui gigitan nyamuk” pungkasnya.

Di Indonesia penyakit demam berdarah atau dengue terus menjadi beban Kesehatan yang signifikan di banyak wilayah, 3 dari 4 kematian akibat Dengue paling banyak terjadi pada anak usia 0 sampai 14 tahun. Sejalan dengan target Global Zero Dengue Death pada tahun 2021, Kementerian Kesehatan telah menyusun strategi nasional penanggulangan penyakit dengue.

Bapak Budi G. Sadikin juga memaparkan strategi tindakan preventif yang perlu dilakukan untuk menekan angka kematian disebabkan virus dengue ini. “Strategi pencegahan dimulai dengan pelibatan masyarakat khususnya dengan gerakan 3M plus yaitu menguras, menutup dan mendaur ulang barang bekas, serta mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk”

Lanjut Menteri Kesehatan RI dalam sambutannya “Kini Kemenkes juga mendukung pengendalian vektor dengue dengan teknologi nyamuk Wolbachia yang tengah dilakukan pilot project di 6 kota yaitu Bali, Bandung, Jakarta, Semarang, Kupang dan Bontang”

“Kami juga menyambut baik inovasi vaksin dengue dari Takeda yang sudah mendapatkan izin edar dari BPOM dan kini dapat diakses oleh masyarakat luas.” Pak Menteri menambahkan.

“Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk melakukan 3M plus dan vaksin dengue. Mari kita menjadi bagian dari sejarah bersama-sama kita wujudkan Indonesia bebas dengue” himbau Menteri Kesehatan RI Ir. Budi Gunadi Sadikin.

Ketua panitia, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) dr. Imran Pambudi, MPHM menyampaikan tujuan penyelenggaraan. “Kegiatan ini bertujuan yaitu diperolehnya komitmen bersama antara Kemenkes, Pemerintah Kabupaten Probolinggo terkait dalam pengendalian penyakit menular di wilayah Kabupaten Probolinggo” terangnya.

Aksi promotif dan preventif ini disikapi dengan launching nya program GEMA TJANTIK (Gerakan Bersama Tebas Jentik) selain program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) lewat instruksi Bupati Probolinggo. Kegiatan ini dilakukan atas Kerjasama Kemenkes RI, Pemerintah Daerah Kabupaten Probolinggo, Forkopimda Probolinggo, Pondok Pesantren Nurul Jadid, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Surabaya, KKP Probolinggo, Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dan Puskesmas di wilayah Kabupaten Probolinggo.

Dr. Imran juga berharap kerja sama seluruh elemen lapisan masyarakat untuk ikut berpartisipasi aktif melakukan gerakan ini. “Kegiatan ini diharapkan dapat mengupayakan kerja sama antara seluruh stakeholder dan seluruh masyarakat dalam pengendalian penyakit menular” imbuh ketua panitia pelaksana sebelum mengakhiri sambutannya.

 

Tonton video selengkapnya disini

 

(Humas Infokom)

Preventif Atasi Penyebaran DBD, Klinik Az-Zainiyah Lakukan Fogging Merata di Wilayah Pesantren

nuruljadid.net – Klinik Az-Zainiyah Pondok Pesantren Nurul Jadid melakukan fogging atau pengasapan ke seluruh wilayah santri dan gedung satuan pendidikan. Pengasapan itu dilakukan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, Puskesmas Kecamatan Paiton dan Bidang Konservasi Lingkungan Hidup (BKLH) Nurul Jadid, Senin (07/08/2023).

Wakil Direktur Klinik Az-Zainiyah Ahmad Kholid Fauzi menjelaskan, pengasapan penting untuk dilakukan di seluruh sarana pesantren untuk mengantisipasi penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh gigitan nyamuk.

“Karena dengan melakukan fogging, bisa meminimalisir perkembangan nyamuk penyebar DBD,” imbuhnya saat diwawancarai oleh Tim Nurul Jadid Media.

Dijelaskan Kholid, fogging dilakukan di asrama santri setelah para santri berangkat sekolah, begitupun ketika akan melakukan fogging di lingkungan sekolah/madrasah, sehingga tidak mengganggu aktivitas belajar mengajar santri.

“Ada tiga tim petugas yang bekerja melaksanakan fogging tersebut, kami berpencar ke setiap wilayah agar pelaksanaan fogging dapat tersebar secara merata. Targetnya, pelaksanaan ini akan selesai dalam sehari pelaksanaan,” jelasnya.

Wadir Klinik Az-Zainiyah Ahmad Kholid Fauzi tengah mengajak pengurus untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)

Selain itu, lanjut dia, pihaknya mengajak para jajaran pengurus untuk andil mengingatkan para santri dan bersama melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan masing-masing. Yakni, dengan melaksanakan 3M (menguras, mengubur dan menutup tempat penampungan air).

“Kami juga mengimbau kepada seluruh elemen di pesantren untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh. Karena saat stamina menurun, mudah terjangkit penyakit, termasuk DBD,” pungkasnya.

 

Reporter: Ahmad Zainul Khofi

(Humas Infokom)